MELANKOLIA KOTA

Puisi Agit Yogi Subandi


pernahkah engkau kusyuk pada pertemuan?

sementara telingamu dijejali sejuta lagu luka,
tubuhmu diselimuti lampu gemerlap fana.

orang-orang menerka-nerka rencana,
tapi kota terlalu sesak untuk menyimpan pertemuan.

perpisahan seperti bangsal yang menyimpan kematian
apa yang mesti kita simpan, kecuali kenangan?

ayolah rencanakan pertemuan di kebun binatang
agar kita tentram dengan kicau burung di pangkal pepohonan

di sanalah kita dapat kembali mengingat ringkik kuda
yang kesepian ditinggal pengunjung,

auman harimau yang pura-pura menakutimu
juga lutung yang hendak menggapai pundakmu.

lalu kaudiam. tapi helai-helai daun di batang akasia pinggir jalan
bergoyang-goyang lantaran digoda angin nakal tak mau diam.

suara-suara tak mau menepi sedikitpun
tak ada rumput yang merunduk:

tempatku biasa memalingkan pandang
dari sesuatu yang berjejal.

siapa yang akan mencatat pertemuan?
bahkan kota lupa nama kita

pernahkah engkau kusyuk pada pertemuan?

ah, aku sungkan padamu:
karena kautak mendengarkanku.

Tanjungkarang/Kedaton, 2008

Comments

Popular Posts