Puisi Li-Young Lee - KORBAN


English | Indonesia |




Kita telah tiba
tepat di pusat
tulang belakang yang terbakar, menderita
karena disingkirkan.
Tinggallah bersamaku.

Bukankah kita telah dijanjikan
api belaka, suatu gemilang perubahan
yang amat bersih, bahkan pakaian kita tak akan berbau rokok,
bahkan sehelai rambut di kepala kita tak akan rontok?
Namun, sekarang, bukankah lidah telah terlepas
dan panas telah merayap ke leherku?
Tetaplah di sini, Sayangku.

Suara gemerisik seperti datang dari kamar sebelah,
seseorang tengah memilah-milah ribuan
halaman, sejarah yang menggelora,
mencari akhir yang bahagia.
Seperti gemuruh laut,
yang amat jauh.
Apakah kau takut?

Sekarang, ada banyak hal
yang terasa jauh dari kita.
Cobalah untuk mengingatnya beberapa:
besi di bak mandi
yang membuat kau merasakan karat.
Jerit kelinci di malam hari,
jeroan yang berserakan

di beranda seolah tengah bernubuat.
Dapatkah kau mendengar rintihku? Katakanlah sesuatu.
Katakan apa yang kauingat dari kehidupan kita.
Gaun robekmu yang terbuang,
sepotong yang kuselamatkan dan kugunakan sebagai syal.
Apakah kau masih bersamaku? Katakanlah sesuatu.
Apakah ini membuatmu begitu menderita? Apakah kau di sini?


-----------------------------

*) Diterjemahkan oleh Ahmad Yulden Erwin, Agustus 2012



Kembali ke Biografi Li-Young Lee 


Comments

Popular Posts