Peradilan Semu yang Sesungguhnya Real
Pengadilan yang dicita-citakan oleh setiap manusia, mungkin ada di dalam peradilan semu. Sebagaimana telah banyak diketahui, peradilan semu adalah suatu simulasi dari pengadilan yang sebenarnya. Para pemain di dalamnya menggagas segala sesuatunya dengan ukuran-ukuran atau dasar hukum yang jelas serta mengatur jalan ceritanya dengan logis. Mereka mencoba memerankan peran mereka dengan sungguh-sungguh dan memaksimalkan perintah norma baik dalam ucapan, tindakan, etika persidangan, hingga dalam pengambilan keputusan.
Latihan Peradilan Semu MCC FH Universitas Bandar Lampung |
Peradilan semu, dari satu sisi, hampir sama seperti teater. Hanya saja tidak ada musik atau tarian yang mengiringi pertunjukan ini. Akan tetapi mereka akan bertindak berdasarkan naskah yang ditetapkan oleh Undang-Undang dan perkara yang dihadapi. Segala sesuatunya akan dibuat seperti halnya kenyataan. Seperti kata Constantin Stanislavski, "All action in theatre must have inner justification, be logical, coherent, and real." Jadi, mau tak mau, persidangan semu ini harus benar, logis, koheren dan nyata.
Setelah jalan ceritanya benar, logis, koheren dan nyata, lalu mereka terus mengulang-ulang persidangan itu, Mereka mempraktikkan apa yang sudah mereka pelajari di kuliah mereka. hingga persidangan itu menjadi organik. Hingga segala norma yang telah mereka jadikan dasar dalam persidangan ini menjadi organik pula di hadapan penonton.
Tidak hanya pengadilan ini saja, tapi juga norma itu menubuh dalam tubuh mereka. Menjadi kebiasaan dalam sikap mereka. Sehingga mereka menjadi pribadi-pribadi yang dikehendaki oleh etika profesinya. Seperti kata Anton Chekov, sastrawan besar dari Rusia, Apalah artinya pengetahuan kalau tidak dipraktikkan.
Comments
Post a Comment